

KhatulistiwaHits.com.– lebaran 2022 yang menyisakan waktu dua minggu lagi sudah pasti dihadapkan pada kenaikan harga beberapa komoditi. Hal ini menjadi perhatian para para ibu rumah tangga (emak-emak).
Karena dengan banyaknya kebutuhan menjelang lebaran mengharuskan emak-emak siasati alokasi keuangan untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga.
Lalu apa saja harga komoditi yang naik?
Berikut Kenaikan Harga Komoditi di Lebaran 2022 Yang Harus Disiasati:
1. Kenaikan Harga BBM
Harga bahan bakar Pertamax Pertamina resmi naik sejak 1 April 2022 dengan harga 12.500 rupiah per liter. Melansir informasi harga pada website mypertamina.id harga tertinggi hingga 13.000 rupiah perliter pada daerah Riau, Kepulauan Riau, Batam dan Bengkulu.
Kenaikan ini diperkirakan dilakukan untuk menyelamatkan keuangan Pertamina dan terus berlanjutnya tren kenaikan harga minyak mentah dunia.
2. Kenaikan Harga / Tarif PPN
Kembali bertepatan pada 1 april 2022 terjadi penyesuaian tarif PPN dari 10% menjadi 11% berdasarkan pasa 7 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Peraturan Perpajakan (UU HPP). Menurut Rahayu Puspasari dalam siaran pers (31/03/2022) pada laman kemenkeu.go.id “Kebijakan tersebut merupakan bagian tidak terpisahkan dari reformasi perpajakan dan konsolidasi fiskal sebagai fondasi sistem perpajakan yang lebih adil, optimal, dan berkelanjutan”.
Kenaikan Tarif PPN ini meliputi kegiatan mambangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan, Penyerahan aktiva oleh PKP, Impor Barang Kena Pajak dan Ekspor Barang Kena Pajak.
Baca Juga: Hidup Berkah selama 1 Bulan Penuh Puasa Ramadhan
Namun “emak-emak” tidak perlu khawatir karena sejumlah komoditi tetap diberikan fasilitas bebas PPN. Diantaranya, Barang kebutuhan pokok, vaksin, buku pelajaran, kitab suci, air bersih, mesin, hasil kelautan perikanan, ternak, bibit/benih, pakan ternak, pakan ikan, bahan pakan, jangat, kulit mentah, bahan baku kerajinan perak, minyak bumi, gas bumi, panas bumi, emas batangan emas granula, senjata dan alat foto udara.
3. Kenaikan Harga Gula, Bawang dan Daging
Melansir website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional hargapangan.id gula sudah mengalami kenaikan harga sejak bulan Februari 2022. Kenaikan tertinggi 20.500 rupiah per kilogram di Papua Barat. Hal ini dipicu oleh belum dimulainya musim giling tebu tahun 2022. Sedangkan harga bawang putih naik di beberapa daerah, tertinggi dialami di daerah Maluku Utara menjadi 50.000 rupiah per kilogram. Untuk daging kenaikan harga tertinggi di Jakarta mencapai 146.650 per kilogram.


4. Kenaikan Harga Minyak Goreng
Kenaikan harga minyak goreng menjadi fenomena yang paling meresahkan emak-emak belakangan ini. Karena kenaikan terjadi secara reli dan signifikan. Sempat turun dengan kebijakan pemerintah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada 1 Februari 2022, namun tidak lama keberadaan minyak goreng menjadi langka. Kini harga minyak goreng kemasan bermerk 26.000 per liter dari 14.000 per liter berdasarkan HET yang ditetapkan oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI).
Lalu bagaimana emak-emak dapat menyiasati kenaikan harga komoditi ini.
Berikut Tips Menyiasati Kenaikan Harga Komoditi
1. Kontrol
Geliat belanja untuk kebutuhan lebaran sudah terasa. Pasar tradisional maupun pasar digital sudah ramai melakukan penawaran-penawaran menarik agar mendapat perhatian customer. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi emak-emak karena harus mengontrol pembelian komoditi dan tidak tergiur dengan banyaknya penawaran menarik. Pastikan pembelian dengan asas kebutuhan bukan keinginan semata. ukuran pasak tidaklah boleh lebih besar daripada tiang. Upayakan kebutuhan tidak melebihi dari anggaran yang sudah disiapkan.
2. Alternatif
Dengan naiknya harga beberapa komoditi emak-emak harus berpikir ulang, mulai mencari alternatif komoditi yang sedang naik harganya dengan komoditi yang harganya masih stabil. Misalnya harga daging sapi yang sedang naik menjelang lebaran dapat diganti dengan daging ayam yang harganya masih stabil.
3. Hapus
Ini langkah yang paling efektif sekaligus paling susah, yaitu emak-emak dapat membuat urutan prioritas kebutuhan keluarga dan menghapus yang tidak dibutuhkan ataupun daftar kebutuhannya yang paling bawah. Yakinkan daftar kebutuhan yang dibuat benar-benar menjadi kebutuhan mendesak bukan keinginan semata. Sehingga daftar kebutuhan yang dibuat benar-benar yang diperlukan.
Dengan strategi di atas emak-emak dapat dengan tenang menyambut lebaran 2022 tanpa terlalu terganggu dengan kenaikan harga komoditi. (wnr)
Lihat Juga: Universitas BSI Kampus Pontianak Adakan Berbagi Sesama Insan Ramadhan 1443 H