KhatulistiwaHits.com— Pasca kemenangan sia-sia pada laga penentu AFF U-19, isu keluarnya timnas Indonesia dari AFF jadi perbincangan hangat. Pecinta Timnas Indonesia juga ingin timnas keluar saja dari AFF.
Hal tersebut karena setelah gelaran AFF U-19 lalu, saat laga terakhir fase grup A, Vietnam dan Thailand bermain sepak bola gajah.
Itu membuat masyarakat dan semua pemain timnas merasa sia-sia, meski menang telak atas Myanmar 5-1, namun tetap tidak lolos.
Peraturan head-to-head AFF yang dianggap kuno oleh Shin Tae Yong ini, membuat timnas Indonesia harus puas di posisi ketiga klasemen fase grup. Indonesia gagal masuk semi final pada turnamen tersebut.
Setelahnya, banyak sekali berita-berita terkait desakan Indonesia, agar segera keluar dari AFF. Lalu setelah timnas Indonesia kalah, tidak ada penonton ke stadion yang berdampak pada kurangnya pendapatan dari sektor penonton di turnamen tersebut.
Gelaran AFF U-16 yang sedang berlangsung saat inipun, biayanya ditanggung oleh Indonesia. AFF sudah gak sanggup membiayai sewa lapangan untuk menggelar pertandingan.
Baca Juga:Babak Baru Setan Merah Berhasil Tumbangkan The Reds 4-0 dalam Laga Pra Musim
Mengutip CNNIndonesia, PSSI sedang mengkaji mengenai untung ruginya timnas keluar dari AFF. “Jadi setelah ini kita akan diskusikan dengan anggota Exco PSSI untuk membahas untung ruginya kita keluar atau tidak dari AFF. Setelah itu baru kita putuskan,” kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Ia meminta agar diberi waktu, sebelum semuanya diputuskan dan akan disebar ke publik. “Beri kami waktu dulu. Setelah semua clear, pada waktunya kita akan sampaikan kepada publik,” tambahnya.
Pasca Kemenangan Sia-sia atas Myanmar di Laga Penentu AFF U-19, Kemanakah PSSI akan Berlabuh?
Saat timnas Indonesia memutuskan bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF), tak ada harapan lebih buat timnas.
Hal tersebut karena minimnya kompetisi untuk usia muda di EAFF. Seperti kita tahu, Indonesia masih sangat butuh pembinaan usia muda. Supaya meningkatkan kualitas tim nasional senior terbaik.
Di EAFF, terakhir kali bergulir turnamen U-15 putri pada 2019. Sementara untuk U-15 putra pada 2018. Sementara kelompok U-18, lebih jauh lagi, pada 2013 silam.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) punya jenjang lebih bagus dari EAFF, yang menggelar turnamen untuk U-16 sampai U-23 untuk putra/i. Tapi, di CAFA, belum ada turnamen untuk pemain senior seperti di AFF dan EAFF.
Urusan internal saja tidak ada habisnya, jangan sampai masalah dari luar seperti ini, membuat timnas Indonesia semakin tersendat, untuk maju. Kita doakan saja semua yang terbaik untuk timnas Indonesia.(RF/KH)