Example 160x600
Example 160x600
InspirasiLifestyleNews

Hari Gerakan 1 Juta Pohon, Inspirasi Generasi Milenial Mencintai Bumi

×

Hari Gerakan 1 Juta Pohon, Inspirasi Generasi Milenial Mencintai Bumi

Sebarkan artikel ini
Gerakan 1 Juta Pohon
Example 468x60

KhatulistiwaHits.com–Peringatan hari gerakan 1 juta pohon merupakan gerakan yang mengajak kita untuk terus melestarikan pohon yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia.

Hari 1 juta pohon sedunia pertama kali ditetapkan pada tanggal 10 April 1872. Kemudian diproklamasikan pada tahun 1874 oleh Gubernur Nebraska, Robert w. Furnas. Di Indonesia pertama kali dicanangkan pada tanggal 10 Januari 1993 oleh Presiden Soeharto yang mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan penanaman pohon disetiap provinsi. Sehingga setiap pada tanggal 10 Januari di Indonesia diperingati Hari Gerakan 1 Juta Pohon Nasional.

Gerakan 1 Juta Pohon adalah gerakan yang dilakukan agar dapat memproduksi oksigen bagi semua makhluk hidup. Gerakan ini dilakukan agar oksigen yang di produksi setiap pohonnya bertingkat dengan bertambahnya jumlah pohon.

Makna Hari Gerakan 1 Juta Pohon

Dalam memperingati hari Gerakan 1 Juta Pohon pemerintah dan masyarakat merayakan dengan cara melakukan penanaman pohon. Gerakan 1 Juta Pohon dilakukan dengan menanam pohon di hutan yang gundul atau di tempat yang lainnya, yang dapat memproduksi oksigen bagi makhluk hidup.

Baca Juga:Badai Besar Tak Terjadi di Daerah Khatulistiwa, Ini Alasan Ilmiahnya

Penanaman pohon biasanya dilakukan di area yang memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup. Salah satunya yaitu di pinggir jalan agar dapat mengurangi polusi yang disebabkan oleh asap kendaraan.

Dengan diadakannya Gerakan 1 Juta Pohon diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa kerusakan populasi pohon sangat mempengaruhi masa depan. Di harapkan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya sumber daya hutan dengan meningkatkan populasi pohon. Selain itu juga, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat, sejuk, dan juga asri.

Manfaat Hari Gerakan 1 Juta Pohon

Melihat keadaan pohon yang sekarang semakin berkurang yang mengakibatkan jumlah oksigen yang di hirup makhluk hidup semakin berkurang. Keadaan yang semula indah dipandang karena keasrian dan kesejukkan udara kini tak lagi ada karena disebabkan jumlah pohon yang berkurang.

Adanya pembangunan disetiap daerah mengakibatkan populasi menurun. Tanpa pohon makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup karena oksigen yang dihirup tidak ocok untuk bernafas. Manfaat dari dilakukannya penanaman pohon yaitu, mencegah banjir, mencegah erosi, memproduksi oksigen, mengurangi dampak pemanasa global, mengurangi emisi gas rumah kaca dll.

Hari Gerakan 1 Juta Pohon
Ilustrasi gerakan menanam pohon (Foto:holopis.com)

Jika pohon minim maka penyerapan air oleh akar pohon menjadi tidak maksimal  sehingga banjir tersebut akan mudah terjadi.

Penanaman pohon dilakukan dengan cara menanam pohon di hutan yang telah gundul. Dilakukan dengan tata cara yang benar. Memperhatikan kondisi tanah, memperhatikan kebagusan bibit tanaman, ukuran kedalaman tanah yang perlu digali, dan perawatannya agar dapat tumbuh dengan subur.

Hari Gerakan 1 Juta Pohon Dimata Generasi Milenial

Di kalangan milenial sendiri banyak sekali kurangnya kesadaran akan betapa pentingnya Gerakan 1 Juta Pohon ini. Banyak generasi muda yang melalaikan akan hal ini. Bisa kita lihat di lingkungan sekitar banyak sekali generasi muda yang acuh pada penanaman pohon seiring berjalannya perkembangan era digital.

Pengenalan akan betapa pentingnya penanaman pohon ini perlu dijelaskan agar angka kesadarannya meningkat di kalangan milenial.

Peran milenial sangat penting akan hal ini karena merekalah generasi yang dapat di andalkan untuk keberlangsungan kehidupan di masa depan yang dapat meningkatkan populasi pepohonan.

Dengan kesadaran yang tinggi maka diharapkan generasi milenial dapat ikut serta dalam hal tersebut yaitu melakukan penanaman pohon. Dengan rasa kepedulian yang tinggi maka dapat menciptakan populasi pepohonan yang terus berkembang demi keberlangsungan hidup di masa depan.(Tri Williyana Ningsih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *