KhatulistiwaHits.com–Turkiye sukses kalahkan Tim Voli Putri China dengan skor 3-1 di College Park Center (CPC), Arlington, Texas, Amerika Serikat pada Senin (17/07/2023).


Turkiye resmi sandang gelar pertama mereka di ajang Volleyball Nations League (VNL) sepanjang sejarah. Hasil final VNL 2023 Putri ini membuat Turkiye menjadi wakil CEV (Eropa) kedua yang bisa keluar sebagai kampiun. Sebelumnya, VNL didominasi Amerika Serikat dengan 3 gelar beruntun pada 2018 hingga 2021.
Tahun lalu pemenang kompetisi ini adalah Italia yang mengandaskan Brasil 3-0 di Ankara. Sebaliknya bagi China, misi mereka untuk menjadi tim pertama asal AVC (Asia) yang juara VNL musnah. Namun, penampilan Li Yingying dan kawan-kawan layak jadi catatan tersendiri, terutama ketika mereka bisa menyingkirkan Polandia, pimpinan klasemen VNL babak reguler, saat di semifinal.
Jalannya Laga Final VNL Putri 2023 Turkiye vs China Sukses dengan Skor 3-1
Skor Akhir 3-1 Awal set pertama, Turkiye langsung memimpin dengan 3 angka beruntun. Namun, China yang diperkuat oleh Wang Yuanyuan dan kapten Yuan Xin Yue bisa menipiskan jarak. Skor yang tadinya cukup masif 3-7 berubah jadi 7-8. Namun, Turkiye juga tidak mau ditempel begitu saja. Mereka menambah angka lewat aksi impresifnya Melissa Vargas.


China meminta time out dalam posisi tertinggal 8-11. Efek istirahat sejenak ini menjadikan point after time out bagi wakil AVC. Perlahan tapi pasti mereka bisa mengejar Turkiye. Setelah serve Wang Yuanyuan masuk, China mendapatkan poin lagi karena double touch di posisi 13-12. Momentum seakan didapatkan oleh tim asuhan pelatih Cai Bin.
Baca Juga:BSI Flash 2023 Universitas BSI Kampus Pontianak Ajang Unjuk Bakat Siswa dalam Kompetisi Futsal
Turkiye yang berbalik dalam posisi tertinggal, sempat kesulitan berkembang. Namun, attack Melissa Vargas yang berkecepatan 97 km/jam dan penempatan bola Ebrar Karakurt yang apik membuat mereka bisa menarik kembali arus permainan. Dari kondisi kalah 2 angka, Turkiye bangkit dan memimpin 15-17 sebelum China meminta time out kedua.
Turkiye mendapatkan set point setelah attack Derya Cebecioglu yang jatuh di belakang pertahanan China. Melihat lawan tinggal membutuhkan 1 poin lagi, China mulai bangkit dan memperpanjang napas dengan tambahan 3 angka beruntun. Dalam kondisi unggul 22-24, pelatih Turkiye Daniele Santarelli meminta time out. Permintaan itu terbukti ampuh untuk merusak momentum China.
Turkiye mendapatkan angka ke-25 mereka dan memenangi set pertama. Wakil CEV terlihat mendapatkan keuntungan dari banyaknya kesalahan China. Pasalnya, sepanjang set pertama, kedua tim berimbang urusan attack (13 berbanding 13) dan serve (2 berbanding 2). Turkiye unggul tipis soal block (2 lawan 3), dan soal opponent error (5 banding 7).


Pada awal set kedua, Turkiye kembali memimpin di skor 2-5. China mengejar, tetapi sekali lagi Turkiye bisa membuat perbedaan jauh hingga 4 poin di tiitk 6-10. Saat itulah China menggertak sang wakil CEV. Attack Derya Cebecioglu yang bisa dihentikan oleh block China membuat skor menipis 9-10.
Dengan perbedaan yang cuma 1 angka, Daniele Santarelli meminta time out pertama timnya. Turki mendapatkan angka lagi lewat attack si cantik Zehra Gunes. China membalas, tetapi ace tajam Melissa Vargas yang telak mengarah ke belakang pertahanan lawan membuat skor jadi 10-13. Bintang yang bernomor punggung 4 ini melanjutkan kebolehannya dalam serve sebelum attack Wang Yun Lu masuk.
Keberadaan Li Yingying berpengaruh besar bagi tim China. Dari posisi tertinggal 12-15, wakil AVC bisa mencetak 4 poin beruntun berkat pengaruh sang nomor punggung 12. Namun, mental juara Turkiye tidak jatuh ketika berbalik tertinggal. Mereka menyamakan kedudukan lewat Melissa Vargas.
China tancap gas lagi dengan 3 angka beruntun dan memimpin 19-16. Turkiye mencoba taktik time out untuk merusak tempo lawan, tetapi momentum terus dipegang oleh wakil AVC. Serve Li Yingying yang mendarat di tengah pertahanan Turkiye membuat skor 22-18.
Dominasi Li Yingying tak bisa dibendung oleh Turki bahkan ketika wakil CEV memasang 3 blocker untuk menghadangnya. Turkiye mendesak lewat Derya Cebecioglu dan Melissa Vargas. Jarak sempat menyempit jadi 24-22. Hanya saja, set kedua tetap jadi milik China lewat attack Li Yingying untuk skor 25-22. Kedudukan sama kuat 1-1 di set kedua.
Turkiye Sukses di Set Ketiga dan Set Penentu
Pertarungan set ketiga semakin ketat. Kedua tim tidak mau kecolongan jauh sejak awal. Di sinilah semangat Ebrat Karakurt semakin membara. Opposite bertinggi 197 cm ini mencetak 2 angka beruntun untuk membuat Turkiye memimpin 5-9.
China mulai kehilangan momentum di set ketiga ini. Attack Melissa Vargas yang tidak bisa dikembalikan Li Yingying membuat perbedaan jadi 5 angka di poin 13-8. Turkiye tidak terbendung lagi dengan kombinasi Vargas dan Karakurt di kedua sisi serangan mereka. Wakil CEV semakin melenggang ketika Vargas sekali lagi mencetak poin di posisi 19-15.
Eror China yang semakin sering terjadi memudahkan jalan Turkiye raih kemenangan. Ini ditambah serve Melissa Vargas yang masuk untuk set point 24-17 dengan kecepatan 104 km/jam. Turkiye membungkus set ketiga 25-19.
Set keempat diawali dengan geliat kebangkitan China. Wakil Asia ini memimpin 6-3. Namun, Turkiye meraih break points ketika mendulang 5 angka beruntun, entah itu karena eror lawan atau lewat aksi ciamik Melissa Vargas.
Dalam posisi berbalik tertinggal 6-8, China memutuskan untuk time out. Jarak tidak pernah menyempit, tetapi terus saja meluas. Attack Ebrar Karakurt yang tidak bisa dibendung 2 blocker China membuat skor 13-8. Turkiye semakin mendekati gelar juara dengan rentetan angka mereka, sedangkan wakil AVC tidak berdaya dalam menyerang atau bertahan. Selisih masif 9 angka tercipta di posisi 20-11.


Kemenangan Turkiye di set keempat sekaligus memastikan juara didapatkan lewat block apik untuk membendung China di posisi 25-16. Ini menjadi gelar VNL pertama Turki sepanjang sejarah mereka. Ini juga menjadi jawaban rasa penasaran Turki yang dalam 4 edisi VNL sebelumnya hanya meraih 1 runner-up, 1 peringkat ketiga, dan 2 kali peringkat 4. Selamat Turkiye..!!(KH)