KhatulistiwaHits — Belakangan ini, brand fashion lokal Hamlin menjadi kontroversi dan menerima sorotan tajam netizen Indonesia. Dugaan kuat menyatakan bahwa Hamlin menjual ulang barang-barang impor murah dari China dengan melakukan rebranding sebagai produk mewah dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih mahal.
Kasus ini pertama kali terungkap oleh Arianti, seorang pelanggan Hamlin, melalui platform TikTok dengan username @jiglyciouss. Ia membeli softcase laptop dari Hamlin seharga Rp300 ribuan.
Namun, setelah penggunaan rutin, label Hamlin di softcase tersebut copot dan ternyata digunakan untuk menutupi brand asli dari produk tersebut. Setelah penelusuran lebih lanjut, Arianti menemukan bahwa harga asli softcase tersebut hanya Rp21.900.
Tidak hanya Arianti, pengalaman serupa juga dialami oleh pengguna TikTok @debby2772 yang membeli belt pria dari Hamlin seharga Rp709 ribu. Setelah diterima, ditemukan bahwa logo Hamlin hanyalah stiker yang bisa dilepas, memperlihatkan logo asli brand impor yang telah diamplas di besi gesper tersebut.
Kontroversi Hamlin Diduga Menjual Ulang Produk Impor Dengan Harga Mahal
Banyak netizen lainnya juga berbagi pengalaman serupa, seperti yang diungkapkan oleh @praxxxx, @muaxxxx, dan @90xxxx, serta rangkuman perbandingan harga produk oleh @wengkakurita yang membandingkan produk Hamlin dengan produk impor asal China dengan perbedaan harga yang mencolok.
Merek Hamlin, yang didirikan pada tahun 2019, mengusung tema ‘simply yet elegant’ dengan target pasar menengah ke atas. Sang founder, Riandi Oktovian, awalnya bergerak di bisnis jual beli laptop bekas dan kini menjadi Direktur Utama PT Rimas Usaha Jaya.
Riandi, yang merupakan alumni Universitas Telkom dengan latar belakang Teknik Fisika, telah menjalankan bisnisnya sejak berada di bangku kuliah.
Baca juga : Dirujak Netizen, Film Kiblat Dianggap Mempermainkan Agama Islam
Dalam pernyataan resminya tahun 2020, sang founder mengatakan, “Desain yang timeless dan berkarakter dengan kualitas tinggi adalah hal wajib untuk setiap produk Hamlin.”
Kontroversi ini tentu saja menimbulkan keraguan terhadap integritas dan keaslian produk Hamlin. Publik menuntut klarifikasi dan tindakan tegas dari pihak Hamlin terkait dugaan praktik jual ulang dan rebranding produk impor murah dengan harga fantastis.