Khatulistiwahis.com, Jakarta – Marius A. Lukman, pendiri Balkan Shawarma, telah melewati perjalanan yang penuh warna di Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta pada tahun 2014, Marius dengan cepat beradaptasi dan mengembangkan bisnis kuliner yang kini dikenal banyak orang.
Baca juga: Cencalok, Fermentasi Udang Kuliner Khas Kalimantan Barat
Perjalanan kuliner Balkan: Dari Jawa ke Bali
Setelah menghabiskan satu setengah tahun di Jakarta, Marius memutuskan untuk pindah ke Bali. Di Pulau Dewata, Marius membangun Balkan BBQ pada tahun 2016, sebuah restoran yang menyajikan cita rasa autentik Balkan.
Namun, pandemi COVID-19 yang melanda membuatnya harus menutup restoran tersebut dan akhirnya kembali ke Jawa setelah lebih dari lima tahun tinggal di Bali.
Di Jawa, tepatnya di Gading Serpong, Marius mulai menata kembali bisnisnya, yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Balkan Shawarma.
Resep keluarga dan komitmen pada kehalalan
Balkan Shawarma bukan sekadar bisnis kuliner biasa. Setiap resep yang digunakan merupakan resep asli dari Marius dan keluarganya. Mulai dari pemilihan bahan, proses pencampuran, hingga pengaturan rasa, semuanya dilakukan Marius dengan cermat untuk memastikan kualitas terbaik.
Tak hanya itu, semua produk Balkan Shawarma juga telah mendapatkan sertifikasi halal, menunjukkan komitmen Marius terhadap konsumen Muslim di Indonesia.
Ekspansi dan kemitraan yang berkembang
Sejak pertama kali dibuka, Balkan Shawarma telah menerima respons positif dari masyarakat. Dalam lebih dari delapan bulan terakhir, mereka telah membuka kemitraan dan beberapa cabang, terutama di Bali.
Tidak berhenti di situ, Balkan Shawarma juga telah menerima proposal kemitraan dari berbagai kota di Indonesia, seperti Palu, Makassar, dan beberapa daerah di Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap kuliner Balkan yang dikembangkan Marius terus berkembang.
Perpaduan kuliner Balkan dan Mediterania
Menu yang ditawarkan Balkan Shawarma adalah perpaduan antara masakan Balkan dengan pengaruh Mediterania, menciptakan cita rasa unik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Pengaruh Mediterania ini tidak lepas dari sejarah kawasan Balkan yang pernah berada di bawah kekuasaan Ottoman Empire, yang membawa banyak elemen kuliner Turki ke wilayah tersebut.
Salah satu contoh menarik dari warisan kuliner Balkan adalah Cevapi, sejenis sosis kecil yang populer di seluruh negara-negara Balkan.
Di Romania, hidangan ini juga dikenal dengan sebutan Mici dan menjadi kebanggaan kuliner lokal. Keunikan Balkan Shawarma terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan berbagai pengaruh kuliner tersebut dalam satu hidangan.
Dukungan selebriti dan pengakuan publik
Balkan Shawarma juga telah menarik perhatian selebriti seperti Christian Gonzales, yang sering mengunjungi restoran ini bersama keluarganya.
Hal ini semakin memperkuat posisi Balkan Shawarma sebagai salah satu destinasi kuliner terkemuka di Indonesia.
Cara menikmati cita rasa Balkan Shawarma
Bagi yang tertarik mencicipi langsung cita rasa Balkan Shawarma, Anda bisa mengunjungi cabang-cabang Balkan Shawarma yang tersedia di M Town Square, Gading Serpong; Teuku Umar, Bali; dan Ungasan, Bali.
Pelanggan juga bisa memesan secara online melalui platform GrabFood dan GoFood. Untuk pertanyaan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi melalui direct message (DM) di media sosial.
Baca juga: Djakarta Ramadhan Fair 2024 Sajikan Beragam Kuliner Khas Ramadhan
Dengan perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, Marius A. Lukman telah berhasil membawa cita rasa Balkan ke Indonesia dan terus mengembangkan bisnisnya.
Balkan Shawarma kini menjadi bukti bahwa dengan dedikasi dan komitmen pada kualitas, sebuah bisnis bisa berkembang dan mendapatkan pengakuan luas.
Jangan lupa juga, bagi yang mau buka bisnis kemitraan, melalui Peluang.co! Bisa langsung cek website Peluang.co atau Instagram @peluang.co, lalu hubungi nomor yang sudah tersedia di website/bio Instagram kami yaa!
