Khatulistiwahits, Pontianak–Desa Sekida, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, menjadi lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Universitas BSI Pontianak bersama mahasiswa pada tanggal 12 Oktober 2024. Kegiatan ini bertajuk “Pelatihan Pemanfaatan Platform Digital sebagai upaya “Border Branding” Bagi UMKM Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia, Desa Sekida Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat”.
Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Latifah, SE., MM, Wanty Eka Jayanti, M.Si., M.Pd, Nurmalasari, SE., MM, serta dua mahasiswa yaitu Angle dan Handi Akbar. Mereka hadir untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM di Desa Sekida agar dapat memanfaatkan platform digital sebagai strategi “Border Branding” dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar produk-produk lokal.
Dalam kegiatan ini, tim melakukan survey untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi saat ini terkait potensi pasar produk kerajinan di Desa Sekida. Para pelaku UMKM di desa ini menghadapi tantangan dalam memasarkan produk-produk mereka, khususnya untuk produk Malaysia yang lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat setempat.
Melalui pelatihan yang diberikan, tim mengupas tuntas mengenai konsep branding, pemahaman border branding, strategi diferensiasi merek, serta teknik pemasaran lintas batas. Peserta antusias mengikuti serangkaian sesi pelatihan dan berdiskusi secara interaktif, berbagi pengalaman, serta menggali potensi pengembangan produk lokal yang dapat menarik minat konsumen dari kedua negara.
Baca Juga: Tim PM UBSI: Pemberdayaan UMKM Percetakan SMART Melalui Pelatihan Digital Marketing
Sebagai luaran kegiatan, tim mendampingi pelaku UMKM di Desa Sekida untuk membuat akun Google My Business dan mengaktifkan platform digital lainnya. Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk-produk lokal UMKM di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, serta meningkatkan daya saing mereka di pasar lintas batas.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Universitas BSI Pontianak dalam mendorong pengembangan UMKM di wilayah perbatasan. Kami berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan platform digital secara optimal untuk memperkuat branding dan perluasan pasar produk-produk unggulan mereka,” ungkap Latifah, SE., MM selaku ketua pelaksana kegiatan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Sekida untuk membangun strategi “Border Branding” yang efektif, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan usaha di wilayah perbatasan.