Khatulistiwa Hits, (27/10.4/2024). Dosen Universitas BSI (UBSI) Kampus Pontianak mengadakan kegiatan penelitian dengan tema “Implementasi Unplugged Coding dalam Upaya Peningkatan Computational Thinking” di Rumah Pintar Punggur Cerdas, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek ini dipimpin oleh Ibu Nurfia, didampingi oleh Ibu Yeni dan Bapak Yoki. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan computational thinking (CT) pada anak-anak melalui metode unplugged coding, yaitu pemrograman tanpa perangkat komputer. Mahasiswa pendamping, Ghani, Nadiya, dan Burhan, turut serta membantu merancang kegiatan selama empat minggu dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak.
Sebelum kegiatan dimulai, tim penelitian menyelenggarakan FGD (Focus Group Discussion) bersama beberapa stakeholder, termasuk pengajar dan pengelola Rumah Pintar Punggur Cerdas, untuk memastikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak-anak. disaat kegiatan FGD Ini pengurus Rumah pintar punggur cerdas diberikan edukasi terkait betapa pentingnya Computational thinking bagi anak anak dalam mepersiapkan masa depan mereka nantinya yang disampaikan oleh salah seorang Psikolong, dan diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 2024 disalah satu co working space yang ada di kota pontianak, selain itu pada FGD ini juga dibahas tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan bersama kedepannya
Alur Kegiatan tim PDP Universitas BSI Kampus Kota Pontianak
Kegiatan minggu pertama berlangsung pada tanggal 6 Oktober 2024, diawali dengan Pre-Test Bebras untuk mengukur pemahaman dasar CT anak-anak. Materi minggu pertama ini berfokus pada konsep algoritma, yang disampaikan melalui aktivitas permainan yang menekankan pentingnya langkah-langkah terstruktur dalam memecahkan masalah. Meskipun awalnya anak-anak merasa cemas karena konsepnya masih baru, mereka mulai memahami cara berpikir berurutan dan terstruktur dalam pemecahan masalah. Aktivitas ini membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan membangkitkan minat untuk belajar lebih jauh .
Pada minggu kedua, tanggal 13 Oktober 2024, kegiatan dilanjutkan dengan latihan unplugged coding lanjutan yang memperkenalkan tiga konsep dasar CT lainnya: abstraksi, rekognisi pola, dan dekomposisi. Dalam sesi ini, anak-anak belajar menyederhanakan masalah kompleks (abstraksi), mengenali pola-pola yang berulang (rekognisi pola), serta memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan (dekomposisi). Kegiatan ini dilakukan melalui permainan dan aktivitas yang melibatkan cerita dan gambar, sehingga anak-anak dapat mempraktikkan ketiga konsep tersebut dengan cara yang seru. Mereka menjadi lebih antusias dan bangga saat berhasil memecahkan masalah, terutama setelah memahami pola-pola yang tersembunyi dalam tantangan yang diberikan.
Pada minggu ketiga, tanggal 20 Oktober 2024, anak-anak melanjutkan kegiatan unplugged coding dengan tambahan latihan menggunakan robot coding sederhana. Pada tahap ini, mereka menerapkan kembali konsep-konsep CT seperti algoritma, abstraksi, rekognisi pola, dan dekomposisi, dengan memberikan instruksi pada robot dan melihat bagaimana robot merespons perintah mereka. Mereka tampak sangat antusias saat menyaksikan bagaimana robot bergerak sesuai dengan urutan instruksi yang telah mereka susun, terutama saat menyadari bahwa setiap perintah yang mereka buat mengikuti pola tertentu. Pengalaman ini membantu memperdalam pemahaman mereka tentang bagaimana pola dan langkah-langkah kecil dapat dihubungkan menjadi solusi yang lebih besar.
Minggu keempat yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2024 menjadi tahap akhir dari rangkaian pelatihan, di mana anak-anak kembali mengikuti Post-Test Bebras untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan CT mereka setelah empat minggu pelatihan. Tes ini menunjukkan hasil yang sangat positif, dengan peningkatan signifikan dalam kemampuan pemecahan masalah dan penerapan konsep CT. Setelah tes, tim dosen menyerahkan modul pembelajaran “Lagur” dan “Usu” yang berisi latihan lanjutan unplugged coding untuk anak-anak pelajari di rumah. Selain itu, mereka juga diberikan aplikasi tambahan sebagai sarana untuk mendukung latihan secara digital.
Kak Umilia, pengurus Rumah Pintar Punggur Cerdas, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat membantu anak-anak untuk memahami dasar pemrograman dan computational thinking dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Mereka jadi lebih percaya diri, dan kami sangat berterima kasih kepada tim dosen UBSI serta Kemendikbud Ristek yang telah mendukung kegiatan ini. Harapannya, program seperti ini dapat berlanjut di masa depan,” ungkap Kak Umilia.
Ibu Nurfia, selaku ketua tim penelitian, menyampaikan apresiasi terhadap semangat anak-anak selama pelatihan berlangsung. “Kegiatan ini adalah langkah awal yang penting untuk mengenalkan computational thinking sejak dini. Kami berharap Rumah Pintar bisa terus memanfaatkan modul dan alat yang telah diberikan untuk melanjutkan pendidikan CT ini,” ujar Ibu Nurfia. Ia juga berterima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek yang telah mendukung pendanaan kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan digital generasi muda sejak dini.