KhatulistiwaHits– Qubu Resort, Kubu Raya, menjadi saksi bisu atas kebanggaan yang membuncah dalam Wisuda ke-16 Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak pada Rabu, 13 November 2024. Namun, bukan hanya toga dan senyum ceria yang menghiasi acara tersebut, terdapat satu sosok yang mencuri perhatian, yaitu Muhammad Elang Al Fatih, seorang wisudawan yang berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih prestasi.
Elang, seorang mahasiswa disabilitas yang pantang menyerah, akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan D3-nya. “Rasanya sangat lega! Perjuangan panjang ini akhirnya selesai. Saya tidak ingin kondisi fisik ini menjadi alasan untuk menyerah. Selama saya bisa, saya akan terus maju,” ungkap Elang dengan senyum bahagia yang tak mampu ia sembunyikan.
Wisudawan dengan tekad yang kuat, Elang membuktikan bahwa dirinya setara dengan siapa pun. Semua upaya yang ia lakukan didedikasikan demi satu tujuan utama, yaitu membahagiakan kedua orang tuanya.
Jumiati, sang ibu, tak kuasa menahan rasa haru. “Sebagai orang tua, kasih sayang itu tanpa syarat. Kami tidak pernah merasa malu atau minder dengan kondisi kaki Elang. Kami hanya ingin dia bahagia dan berhasil,” tuturnya dengan mata yang berbinar penuh cinta.
Mulyadi, ayah Elang, juga menyampaikan rasa bangganya. “Syukur Alhamdulillah, anak kami dapat mencapai titik ini. Kami diberi kesehatan dan keselamatan untuk menyaksikan Elang lulus pada wisuda ke-16 Universitas BSI Kampus Pontianak. Kami selalu memberikan motivasi dan dukungan agar ia bisa terus maju,” ujarnya dengan senyum tulus.
Tidak berhenti di situ, Jumiati juga menyampaikan pesan kepada para orang tua lainnya. “Jangan pernah merasa malu atau minder jika anak Anda memiliki keterbatasan. Fokuslah untuk memberikan motivasi dan dukungan. Itulah kunci agar anak dapat mencapai impian mereka,” tegasnya.
Momen wisuda ini bukan sekadar perayaan kelulusan, melainkan juga kisah kemenangan tentang bagaimana cinta, dukungan, dan semangat mampu mengatasi segala rintangan. Elang adalah bukti nyata bahwa dengan keberanian, seseorang dapat terbang setinggi-tingginya, meskipun harus memulai dari titik nol.
-Mellisslia