KhatulistiwaHits, Pontianak — Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, keterampilan literasi digital menjadi kebutuhan mendasar, terutama bagi generasi muda. Menjawab tantangan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Lokakarya Literasi Digital bertajuk “Kreatif dan Produktif dengan Teknologi” pada Senin (30/6), bertempat di Aula DPK Kalbar, Jalan Letjen Sutoyo No. 6, Pontianak.
Lokakarya ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa serta komunitas pegiat literasi se-Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut dirancang sebagai ruang edukasi dan kolaborasi untuk membekali peserta dengan pemahaman dasar literasi digital, mendorong pola pikir kritis dan kreatif, serta mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi secara bijak, aman, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen kampus dalam mendukung penguatan literasi digital di daerah. Kehadiran UBSI yang dikenal sebagai Kampus Digital Kreatif sekaligus mempertegas peran kampus dalam membangun sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam menciptakan generasi muda yang cakap digital.
Lewat Lokakarya, UBSI Kampus Pontianak Soroti Etika dan Dampak Literasi Digital
Muhammad Sony Maulana, selaku Kaprodi Sistem Informasi UBSI Kampus Pontianak, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat sejalan dengan misi UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif. Menurutnya, mahasiswa harus dibekali tidak hanya dengan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman etis dalam menggunakan teknologi.
“Literasi digital tidak hanya soal bisa menggunakan perangkat, tetapi bagaimana memahami dampak, etika, dan nilai-nilai yang harus dijaga dalam ruang digital. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena membuka ruang dialog dan pembelajaran yang kontekstual bagi mahasiswa,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (1/7).
Kepala DPK Kalbar, Sugeng Hariadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa teknologi kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat—khususnya generasi muda untuk memiliki kecakapan digital agar tidak terjebak dalam sisi gelap teknologi seperti hoaks, penyalahgunaan data, dan kecanduan media sosial.
Lokakarya ini menghadirkan narasumber dan fasilitator kompeten di bidang literasi digital, dengan materi yang dikemas interaktif melalui diskusi, tanya jawab, dan sesi berbagi praktik baik dari berbagai sektor. Para peserta pun menunjukkan antusiasme tinggi, baik dari kalangan mahasiswa maupun komunitas literasi.
Dengan sinergi yang terbangun dalam kegiatan ini, diharapkan literasi digital tidak hanya menjadi agenda wacana, tetapi benar-benar diimplementasikan sebagai budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Barat, dengan UBSI sebagai salah satu aktor penting dalam proses tersebut.(SHZ)
