Khatulistiwahits, Pontianak, 29 Oktober 2025 — Digital Creative Community (DICO) sukses menggelar “Workshop Pemuda Digital” dengan tema Pengoptimalan Penggunaan Tools Artificial Intelligence (AI) di Harris Hotel Pontianak. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program CerMAI (Cerdas & Mahir AI) yang menargetkan pelatihan AI untuk 5.000 guru dan 10.000 siswa tingkat SLTA se-Indonesia.
Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari:
– Syarif Faisal, S.STP., MM – Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar yang diwakili oleh Usman, M.Pd
– Ir. Eri Bayu Pratama, M.Kom., IPP – Kepala Kampus UBSI Pontianak
– Dedi Saputra, S.Pd., M.Kom. – Head of DICO
Dedi Saputra selaku Head of DICO Pontianak menegaskan pentingnya kolaborasi pendidikan dan teknologi, “Transformasi digital di pendidikan harus dimulai dari para pengawas. AI bukan untuk menggantikan, tapi untuk memperkuat proses belajar.”

Kegiatan ini juga menampilkan dua narasumber nasional:
– Verry Riyanto, M.Kom (Universitas Bina Sarana Informatika & CTO DICO)
– Hajon Mahdy Mahmudi, S.Kom., M.Kom., M.I.S.T. (Chairman PT Kreasi Putra Hotama)
Antusias Pengawas Sekolah dalam Workshop yang diadakan DICO Pontianak
Yang menarik, peserta kegiatan kali ini adalah para Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, serta Pengawas di lingkungan Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat, yang sebelumnya belum banyak tersentuh pelatihan berbasis digital seperti coding dan AI.
“Ini sangat kurang sekali pelatihan seperti ini, terutama tentang coding dan AI. Padahal, materi ini akan segera diterapkan di jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK. Tanpa bekal ini, kami para pengawas akan kewalahan saat mendampingi guru dan kepala sekolah,” ujar Usman, M.Pd, Sekjen Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun SDM unggul menjelang bonus demografi tahun 2045. “Kalau kita ingin masuk masa keemasan, kualitas SDM harus naik. AI dan teknologi digital adalah kuncinya. Kita, para pengawas, harus jadi bagian dari transformasi ini,” tegasnya.
Acara sambutan diakhiri dengan penyerahan penghargaan dari DICO kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, serta sesi foto bersama seluruh narasumber dan tokoh pendidikan.
Melalui kegiatan ini, DICO berharap pengawas sekolah bisa menjadi agen penggerak transformasi digital pendidikan dari akar – hingga ke ruang kelas.**








