Khatulistiwahits.com.— 3 film tema tentang perjuangan kaum hawa, sangat cocok ditonton saat nuansa memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Banyak hal yang dapat dipelajari dari perjuangan Raden Ajeng Kartini, sebagai salah satu pahlawan wanita.
Mempelajari perjuangannya tak melulu dari buku tebal, anda dapat belajar dari film-film yang ada. Sehingga anda dapat refreshing sembari memperkaya pengetahuan, oleh karena itu.
3 film tema perjuangan perempuan yang semangatnya selaras dengan R.A Kartini :
1. Kartini (2017)
Film Kartini menjadi rekomendasi pertama, termasuk dalam kategori biografi yang diangkat dari buku.


Film garapan Hanung Bramantyo ini, menyuguhkan visualisasi serta alur yang menarik.
Dalam film Kartini, tentunya menceritakan perjuangan R.A Kartini yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dalam menyamaratakan hak antara keturunan ningrat dengan orang biasa.
Kartini berusaha melawan adat dan tradisi terutama dibidang pendidikan. Oleh karena itu, kita dapat menikmati akses pendidikan dengan bebas saat ini.
2. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Film ini menceritakan perlawanan Marsha Timothy, sebagai tokoh utama dalam diskriminasi gender.
Marlina harus hidup seorang diri, karena suaminya sudah meninggal. Lalu ia mendapat perlakuan buruk dari gerombolan laki-laki yang hendak memperkosanya.


Dengan keberaniannya, ia berhasil memenggal kepala meraka dan melapor ke kantor polisi, namun lagi-lagi ia mendapat diskriminasi disana.
3. Sokola Rimba (2013)
Selanjutnya adalah film garapan Dosen Institut Kesenian Jakarta, Riri Riza. Film ini mengisahkan Butet Manurung yang secara sukarela mengajarkan baca, tulis, hitung ke anak-anak pedalaman.


Ketika ia ingin memperluas wilayah pengajaran, ia dihadang penolakan oleh suku rimba yang beranggapan baca, tulis, hitung membawa petaka.
Baca Juga : 5 Makna Inspiratif Raden Ajeng Kartini Bagi Kartini-Kartini Milenial
Nah, itulah 3 rekomendasi film perjuangan dari khatulistiwa.com, pesan yang dapat dipetik serta pembelajaran dari film diatas selaras dengan semangat perjuangan R.A Kartini.
Sehingga, kita sebagai perempuan Indonesia harus meneruskan perjuangan beliau. Entah itu tulisan mengenai perlawanan perempuan, diskusi, hingga memperjuangkan hak pekerja perempuan.(DST)