KhatulistiwaHits.com.– Teknologi Offside Semi-Otomatis telah diumumkan FIFA akan digunakan diajang Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar mulai 21 November 2022.
Teknologi offside semi-otomatis merupakan teknologi yang dapat membantu ofisial video pertandingan dan ofisial di lapangan dalam membuat keputusan offside dengan lebih cepat, lebih akurat.
Melansir fifa.com (17/07), Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan dalam The Vision 2020-23 bahwa FIFA akan berusaha untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi dalam sepak bola dan lebih meningkatkan VAR. Dalam tiga tahun berikutnya, FIFA memang terus menjadi yang terdepan dalam teknologi permainan.
Kerja sama dengan berbagai stakeholder seperti adidas dan berbagai mitra, khususnya dengan Kelompok Kerja untuk Keunggulan Inovasi dan penyedia teknologi, FIFA telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk lebih meningkatkan sistem VAR, termasuk penggunaan teknologi offside semi-otomatis.
“Di Piala Dunia FIFA pada tahun 2018, FIFA mengambil langkah berani untuk menggunakan teknologi VAR di panggung terbesar di dunia, dan telah terbukti menjadi kesuksesan yang tak terbantahkan”, ungkap Presiden FIFA Gianni Infantino.
Teknologi offside semi-otomatis adalah evolusi dari sistem VAR yang telah diterapkan di seluruh dunia. Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, dan penggemar yang akan menuju ke Qatar akhir tahun ini.
“FIFA bangga dengan pekerjaan ini, karena kami menantikan dunia melihat manfaat dari teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia FIFA 2022”, kata Gianni.
“FIFA berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan permainan sepak bola di semua tingkatan, dan penggunaan teknologi offside semi-otomatis di Piala Dunia FIFA pada tahun 2022 adalah bukti yang paling jelas”, pungkasnya.
Melansir dari The Verge (17/07), sistem terbaru ini akan memberikan wasit lebih banyak data untuk membuat keputusan. Terutama, teknologi AI ini bisa membuat keputusan apakah offside atau tidak selama pertandingan sepak bola berlangsung.
Dengan menggunakan perangkat lunak AI yang menggabungkan data tersebut untuk menghasilkan peringatan otomatis ketika pemain melakukan pelanggaran offside.
Lebih lanjut, peringatan dari teknologi AI ini kemudian akan terkitim ke tim ofisial yang terdapat di ruang kontrol terdekat. Kemudian, tim tersebut akan menvalidasi keputusan dan menginformasikan kepada wasit yang ada di lapangan.
Teknologi dengan sistem semi otomatis ini terdiri dari sensor di dalam bola, yang akan menunjukkan posisi bola tersebut di lapangan hingga 500 kali per detik. Sistem ini juga akan menggunakan 12 kamera pelacak yang terpasang di bawah atap stadion. Kamera pelacak ini juga lengkap dengan teknologi AI, machine learning, yang dapat melacak pergerakan 29 titik di tubuh pemain.
Baca Juga: Babak Baru Setan Merah Berhasil Tumbangkan The Reds 4-0 dalam Laga Pra Musim
Sementara itu, FIFA mengklaim, proses ini terjadi dapat terjadi dalam hitungan detik untuk memberikan keputusan offside lebih cepat dan akurat. Data dari kamera dan sensor di dalam bola juga akan membentuk sebuah animasi dalam siaran ulang di stadion ataupun siaran televisi.
“Untuk memberi tahu semua penonton dengan cara yang paling jelas (alasan keputusan itu dibuat),” jelas FIFA.
Dari sudut pandang wasit, menurut Pierluigi Collina, ketua Komite Wasit FIFA, mengatakan bahwa “VAR telah memiliki dampak yang sangat positif pada sepak bola dan kita dapat melihat bahwa jumlah kesalahan besar telah berkurang secara dramatis. Kami berharap bahwa teknologi offside semi-otomatis dapat membawa kita selangkah lebih maju. Kami menyadari bahwa terkadang proses untuk memeriksa kemungkinan offside memakan waktu terlalu lama, terutama ketika insiden offside sangat ketat.
Di sinilah teknologi offside semi-otomatis masuk – untuk menawarkan keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat.” “Tes ini telah sukses besar dan kami sangat yakin bahwa, di Qatar, kami akan memiliki alat pendukung yang sangat berharga untuk membantu wasit dan asisten wasit membuat keputusan terbaik dan paling tepat di lapangan permainan”, jelas Collina.
Saya tahu bahwa seseorang menyebutnya ‘robot offside’; ternyata tidak. Wasit dan asisten wasit masih bertanggung jawab atas keputusan di lapangan permainan’, ujar Collina.
FIFA Umumkan akan Menggunakan Teknologi offside semi-otomatis untuk Mendeteksi Offside di Ajang Piala Dunia 2022
Teknologi baru ini menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan hingga 29 titik data setiap pemain individu, 50 kali per detik, menghitung posisi persisnya di lapangan. 29 titik data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk melakukan panggilan offside.
Menurut Johannes Holzmüller, Direktur Teknologi & Inovasi Sepak Bola FIFA, “Kami akan memiliki pengaturan offside semi-otomatis dengan 12 kamera dan bola pertandingan resmi dengan teknologi bola terhubung di semua stadion di Piala Dunia FIFA 2022”.
Al Rihla nama bola resmi pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 produksi Adidas, akan memberikan elemen vital lebih lanjut untuk mendeteksi insiden offside yang ketat karena sensor unit pengukuran inersia (IMU) akan ditempatkan di dalam bola.
Sensor ini, yang diposisikan di tengah bola, mengirimkan data bola ke ruang operasi video 500 kali per detik, memungkinkan deteksi titik tendangan yang sangat tepat. Dengan menggabungkan data pelacakan anggota tubuh dan bola menggunakan kecerdasan buatan, teknologi baru ini memberikan peringatan offside otomatis kepada ofisial video pertandingan di dalam ruang kontrol setiap kali bola diterima oleh penyerang yang berada dalam posisi offside pada saat bola dimainkan oleh rekan setimnya.
Sebelum memberi tahu wasit di lapangan, ofisial video pertandingan memvalidasi keputusan yang diusulkan dengan memeriksa secara manual titik tendangan yang dipilih secara otomatis dan garis offside yang dibuat secara otomatis, yang didasarkan pada posisi yang dihitung dari anggota tubuh pemain. Proses ini terjadi dalam beberapa detik dan berarti bahwa keputusan offside dapat dibuat lebih cepat dan lebih akurat.
“Dengan menggunakan data yang sama persis untuk membuat animasi 3D untuk penggemar di stadion dan pemirsa TV, penggemar akan menerima visualisasi yang cepat dan akurat tentang situasi offside”, jelas Holzmüller.
Selama pertandingan ini, teknologi baru ini mampu mendukung ofisial video pertandingan untuk membantu mereka membuat keputusan offside yang lebih akurat dan lebih dapat direproduksi dalam waktu yang lebih singkat.
Sekedar tambahan informasi buat Sobat KH, Piala Dunia 2022 ini akan digelar di negara Qatar dan menjadi Piala Dunia pertama di negara Arab. Untuk menghindari temperature udara yang terlalu panas, ajang ini akan berlangsung pada November hingga Desember 2022, bukan pada musim panas seperti biasanya digelar.(DST)