Example 160x600
Example 160x600
BeritaPendidikan

UBSI Kampus Pontianak Buka Wawasan Mahasiswa tentang Karir Profesional di Malaysia

×

UBSI Kampus Pontianak Buka Wawasan Mahasiswa tentang Karir Profesional di Malaysia

Sebarkan artikel ini
karir
Example 468x60

KhatulistiwaHits, Pontianak — Bagi mahasiswa yang ingin membangun karir internasional dengan langkah yang lebih terjangkau dan dekat secara geografis, Malaysia menjadi salah satu destinasi yang patut dipertimbangkan. Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Pontianak melalui seminar “Peluang Karir dan Studi S2 di Luar Negeri” pada Jumat (4/7), mengangkat peluang kerja profesional di Malaysia sebagai alternatif jalur global.

Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil di Negara Tetangga

Muhammad Sony Maulana selaku Kaprodi Sistem Informasi UBSI kampus Pontianak dalam pembukaannya menyampaikan bahwa pasar kerja di Malaysia tengah menunjukkan perkembangan yang positif dan terbuka untuk tenaga kerja asing terampil, termasuk dari Indonesia.

“Mahasiswa sering berpikir peluang itu hanya ada di Australia, Jepang, atau Eropa. Padahal Malaysia, negara tetangga kita, justru sedang kekurangan tenaga kerja di bidang teknologi, data, dan manufaktur,” jelas Sony.

Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2025, tingkat pengangguran Malaysia hanya 3,1% dengan lebih dari 190.000 lowongan terbuka. Sektor digital, pusat data, dan semikonduktor menjadi tiga bidang yang mengalami lonjakan permintaan.

Baca juga: UBSI Kampus Pontianak dan Best Partner Education Jalin Kerja Sama Penguatan Akses Studi Global

Employment Pass Jadi Gerbang Karir Profesional di Malaysia

Juan Claudion Han menjelaskan skema Malaysia Employment Pass yang terbagi dalam tiga kategori, sesuai dengan level keahlian dan penghasilan calon pekerja asing. Jalur ini terbuka untuk lulusan baru yang memiliki kompetensi di bidang teknologi, bisnis, atau teknik.

“Malaysia menawarkan jalur legal dan cepat bagi talenta digital Indonesia. Skema Employment Pass jelas, terstruktur, dan langsung disambut industri,” ujar Juan.

Selain pemaparan teknis, seminar juga memberikan wawasan tentang budaya kerja di Malaysia, sistem perekrutan lintas negara, serta strategi adaptasi sosial di lingkungan kerja multinasional.(TRS)