Khatulistiwahits.com.– Minat Elon Musk untuk menguasai Twitter meresahkan kalangan investor dan analis Tesla, dengan menggelontorkan dana sebesar USD43 miliar.
Kepala eksekutif Tesla mungkin akan terganggu oleh rencana pengambilalihannya dan menjual saham perusahaan untuk mendanai kesepakatan tersebut.
“Elon terganggu. Ia punya banyak hal yang ia lakukan. Ia terlibat dalam banyak usaha yang berbeda. Ini adalah pukulan selama satu hingga tiga bulan ke depan untuk saham Tesla,” kata Gene Munster, Managing Partner di perusahaan modal ventura Loup Ventures, yang memiliki saham di Tesla kutip khatulistiwahits.com mengutip dari Reuters (19/4).
Untuk diketahui, saham Tesla turun lebih dari 9% sejak Musk mengungkapkan 9,3% sahamnya di Twitter minggu lalu. Kemudian pada Kamis, hari yang sama ketika ia mengumumkan ingin membeli Twitter, saham perusahaan mobil listrik itu turun lagi sebesar 3,7%.
Baca Juga : Elon Musk Ingin Beli Twitter Dengan Harga USD43 Miliar
Di luar itu, Tesla juga sedang menghadapi deretan tantangannya sendiri. Menurut analis, perusahaan perlu meningkatkan produksinya di pabrik perakitan baru di Berlin dan Texas. Sementara itu, pabrik terbesarnya di Shanghai harus terhenti akibat Covid-19 yang kembali melonjak di Tiongkok.
“Musk adalah sosok Tesla, dan investor tidak ingin melihat Tesla kehilangan pemimpinnya itu,” kata analis Roth Capital Partners, Craig Irwin.
Fakta bahwa Musk mengepalai banyak perusahaan selain Tesla, seperti SpaceX, Neuralink, dan Boring Company, sudah cukup mengkhawatirkan para investor. Tidak heran, ambisinya di Twitter kini memicu anjloknya saham Tesla.
Baca Juga : SpaceX Luncurkan Satelit Untuk Kenyamanan Pelanggan Starlink
Apakah Minat Elon Musk terhadap Twitter Mempengaruhi Saham Tesla?
Analis saham mengatakan, penjualan saham dan pinjaman besar-besaran akan terjadi untuk memenuhi kesepakatan pembelian Twitter. Analis Wells Fargo, Colin Langan, mengatakan Musk membutuhkan USD39 miliar lagi untuk menyelesaikan kesepakatan dan penjualan lebih banyak saham Tesla dapat menekan saham lebih jauh.
Sebagai eksekutif Tesla, ia dapat menjaminkan saham perusahaan sebagai jaminan untuk pinjaman. Tetapi, pinjaman maksimum tidak melebihi 25% dari total nilai saham, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Dengan kata lain, Musk dapat meminjam USD42,5 miliar dengan menjaminkan semua sahamnya senilai USD170 miliar.
Namun menurut pengajuan Tesla tahun lalu, Musk telah menjaminkan lebih dari setengah saham Tesla-nya untuk hutang pribadi. Tapi, Musk mengatakan bahwa ia mempunyai aset untuk membeli Twitter, tetapi tidak memberikan rinciannya.
Kekayaan Elon Musk sebagian besar terdiri dari saham di Tesla dan Space X. Ia telah menjual lebih dari USD16 miliar saham Tesla akhir tahun lalu.
Lihat Juga: Lebaran 2022 Didepan Mata Emak-Emak Harus Siasati Kenaikan Harga Komoditi
Meski demikian, beberapa analis dan pemegang saham Twitter mengklaim bahwa ambisi Elon Musk dengan penawaran tersebut kecil kemungkinan untuk terjadi. Jika penawarannya itu Twitter tolak, Musk akan mempertimbangkan kursi dewan di perusahaan media sosial tersebut.(DST)