Example 160x600
Example 160x600
Inspirasi

Memaknai dan Mengisi Kemerdekaan RI Ke-77 Ala Generasi Milenial

×

Memaknai dan Mengisi Kemerdekaan RI Ke-77 Ala Generasi Milenial

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KhatulistiwaHits.com—Hari ini 17 Agustus 2022, Republik Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan ke-77, bagaimana generasi milenial memaknai dan mengisi Kemerdekaan?

Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 pada tahun ini merefleksikan bagaimana nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika mempersatukan kita dalam menghadapi tantangan yang ada.

Dasar-dasar negara yang menuntun kita untuk bersama pulih lebih cepat agar siap menghadapi tantangan global dan bangkit lebih kuat untuk siap membawa Indonesia maju.

Mengutip Pidato Kenegaraan Presiden RI di depan Sidang Tahunan MPR, (16/082022), Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, harus disiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa.

Bicara upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tentu bagaimana menyiapkan generasi muda milenialnya. Momen Hari Kemerdekaan ini dapat dijadikan cara memaknai dan mengisi Kemerdekaan RI.

Cara Generasi Milenial Memaknai dan Mengisi Kemerdekaan RI

Bagaimana cara generasi milenial masa kini untuk mengisi kemerdekaan? Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengisi kemerdekaan.

  1. Pengabdian ke Masyarakat

Terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat merupakan salah satu cara yang kini banyak dilakukan oleh para pemuda. Dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada sesama.

Kegiatan pengabdian ke masyarakat biasanya dilakukan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat pedalaman. Misalnya pemberian cek kesehatan dan pengobatan, atau mengajar anak-anak di daerah tersebut.

  1. Mendukung Perkembangan Produk dalam Negeri

Banyak dari anak muda Indonesia yang lebih merasa bangga saat menggunakan produk dari brand-brand ternama di dunia. Tanpa disadari, hal tersebut justru dapat mematikan pertumbuhan dari brand-brand lokal yang beberapa di antaranya juga memiliki kualitas produk yang tidak kalah dengan brand luar. 

Memaknai dan Mengisi Kemerdekaan RI

Saat ini, begitu banyak brand asli Indonesia yang bermunculan dalam berbagai bidang. Jika generasi muda merasa bangga menggunakan produk dalam negeri, maka akan mendukung perkembangan brand tersebut, bahkan juga mampu mendorongnya untuk dikenal oleh masyarakat dunia.

  1. Terlibat dalam Memajukan Sektor Pendidikan

Aset terbesar dari suatu negara bukanlah sumber daya alamnya, melainkan sumber daya manusia dari negara tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya, diperlukan perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dalam hal pendidikan.

Baca Juga:Download Logo Resmi HUT RI ke-77, Baca Pedoman Penggunaannya!

Maka dari itu, pembenahan fasilitas pendidikan harus menjadi prioritas utama yang harus dilakukan untuk perbaikan kualitas SDM di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga generasi muda. 

  1. Mengenalkan Budaya Indonesia Kepada Dunia

Pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia juga dapat dijadikan sebagai wujud untuk mengisi kemerdekaan. Melalui kegiatan pertukaran pemuda ke luar negeri merupakan upaya untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada negara lain.

Budaya memang menjadi bagian penting dan tidak bisa dilepaskan dari nama suatu bangsa. Bahkan budaya bisa dikatakan sebagai hal yang dapat menjadi representasi dari bangsa dan negara yang bersangkutan.

  1. Saling Menghormati dan Berbagi

“Menerapkan prinsip setara bersaudara dan saling berbagi satu sama lain”, itulah kalimat yang diucapkan oleh salah satu aktivis Serikat Mahasiswa Indonesia, Deara Shinta Lestari, saat ditanya mengenai caranya untuk mengisi kemerdekaan. 

Ya, sikap saling menghormati memang sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia yang pada dasarnya terdiri dari berbagai suku, ras dan agama yang berbeda-beda. Jika perbedaan tersebut tidak disikapi dengan rasa saling menghormati, maka tidak akan terjadi kemerdekaan yang sepenuhnya.

  1. Belajar Dengan Giat

Setelah meraih kemerdekaan, akses pendidikan berangsur-angsur dimudahkan bagi rakyat Indonesia. Kini, pemerintah mewajibkan setiap anak Indonesia agar belajar di sekolah selama 12 tahun, atau menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah Menengah Umum (SMU).

Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih pendidikan setinggi mungkin. Apalagi, sekarang banyak beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Indonesia maupun dunia.

Dengan pendidikan, rantai kemiskinan akan terputus dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia pun akan berkualitas. Para keluarga di Indonesia akan hidup sejahtera dan berkecukupan.

  1. Mencintai Kesenian dan Kearifan Lokal

Sebagai negara yang memiliki aneka ragam kebudayaan dan keseniaan, bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke sudah seharusnya untuk mencintai budaya sendiri. Hal ini dilakukan sebagai wujud pelestarian budaya Nusantara agar tidak terkikis di tengah gempuran globalisasi.

Kesenian dan budaya lokal adalah identitas dari bangsa Indonesia, jika itu menghilang, maka negeri ini tidak lagi memiliki keunikan atau tanda pengenal. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk melestarikan tarian tradisional, lagu, pakaian adat, hingga bahasa lokal.

  1. Toleransi Kepada Sesama

Dahulu Indonesia terpecah belah karena perbedaan pulau dan latar belakang, situasi tersebut tetap terjadi hingga para pemuda bersatu melawan penjajah. Lalu, para pemuda membentuk organisasi pergerakan nasional dan mengumpulkan kekuatan untuk mengusir penjajah.

Baca Juga: Pedagang Bendera Musiman Mulai Menjamur Jelang HUT RI Ke-77

Nah, dari inspirasi pahlawan Indonesia terdahulu, sudah sepatutnya bagi generasi muda Indonesia untuk menumbuhkan rasa toleransi kepada sesama. Kita harus berkolaborasi bersama tanpa melihat agama, ras, atau etnis seseorang untuk memajukan Indonesia.

  1. Membaca dan Melek Sejarah Indonesia

Soekarno pernah berkata “Jas Merah” yang artinya “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”. Hal itu dipaparkan pada pidato Soekarno 17 Agustus 1966. Soekarno menyorot berbagai konflik anak bangsa yang terjadi pada waktu itu.

Mempelajari sejarah banyak hal positif yang bisa diambil. Generasi muda Indonesia akan mendapatkan pelajaran berharga dari apa yang terjadi di masa lalu, agar masalah tidak terulangi kembali.

  1. Melakukan Hal-hal Positif

Melakukan hal-hal positif yang berdampak baik untuk lingkungan dan masyarakat. Justru, hidup secara tidak bijaksana akan membawa kesengsaraan bagi dirimu sendiri dan orang lain.

Karena itu, berbuat baiklah dari hal-hal kecil. Seperti menyebarkan informasi dan berita yang benar dan tidak hoax, atau membantu tetangga dan keluarga yang lagi kesusahan, hingga membuang menanam pohon demi lingkungan hijau dan bersih.

Ditengah kebebasan yang ada saat ini menjadi suatu tantangan bagi kita semua untuk tetap menghidupkan nilai-nilai luhur budaya kita, agar selalu ingat akan keberadaan dan perjuangan leluhur serta belajar dari pengalaman yang ada.

Bagi generasi milenial dapat memaknai kemerdekaan ini dengan belajar dan berkarya sebanyak mungkin, berani mengungkapkan gagasan yang dimiliki, bersemangat dan pantang menyerah untuk membangun negeri ini. tetap kuat serta segera bangkit setelah mengalami masai pandemi Covid-19.(*/DST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *