Example 160x600
Example 160x600
Budaya

Rumah Radakng, Ikon Kota Pontianak Warisan Budaya Bangsa

×

Rumah Radakng, Ikon Kota Pontianak Warisan Budaya Bangsa

Sebarkan artikel ini
Rumah Radakng
Example 468x60

KhatulistiwaHitz-Rumah Radakng atau rumah panjang adalah rumah adat Kalimantan Barat.

Rumah Radakng ini terletak di Jalan sutan Syahrir Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan barat. Rumah adat ini diresmikan pada tahun 2013 oleh Gubernur Kalimantan Barat sebagai ikon Kota Pontianak.

Rumah Radakng ini terletak di Jalan sutan Syahrir Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan barat.

Rumah Radakng memiliki tinggi mencapai 5-8 meter di atas permukaan tanah, panjang 180 meter, dan lebar 30 meter. Rumah Radakng ini di huni oleh suku Dayak secara turun temurun sejak 1875.

Rumah Radakng
Ilustrasi Rumah Radakng (Foto:regional.kompas.com)

Keunikan dari Rumah Radakng ini yaitu berukuran lebar dan jumlah tangganya harus ganjil serta memiliki rata-rata tiga tangga utama. Jumlah anak tanggnya di sesuaikan oleh jumlah kamar.

Baca Juga:Khasanah dan Eksistensi Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya

Menurut kepercayaan, jika ada salah satu penghuni kamar Rumah Radakng ini meninggal maka ketika pemakaman tidak boleh melewati tangga penghuni lain karena di percaya dapat menciptakan kesialan.

Rumah Radakng ini di manfaatkan atau digunakan untuk kegiatan adat seperti upacara dan musyawarah. Halamannya yang luas dapat digunakan untuk aktivitas budaya.

Memiliki bagian ruang tamu, ruang keluarga dan teras. Di ruang tamu terdapat sebuah meja yang di gunakan pada zaman dahulu yang disebut pene.Rumah Radakng secara keseluruhan berisi ukiran kayu seperti patung burung dan tameng perang.

Melestarikan Rumah Radakng

Rumah Radakng adalah rumah adat Kalimantan Barat yang filosofinya patut di pelajari sebagai pelestariannya. Menjaga, merawat dan tidak merusaknya agar tetap dipandang keindahannya. Membuat kebijakan yang tegas untuk perlindungannya dari berbagai ancaman. Dijaga kelestariannya untuk menarik daya kunjung bagi wisatawan.

(Tri Williyana Ningsih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *