Example 160x600
Example 160x600
BudayaLifestyle

Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia dan 7 Negara Lainnya Dalam Rayakan Hari Kemenangan

×

Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia dan 7 Negara Lainnya Dalam Rayakan Hari Kemenangan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Khatulistiwahits.com.– Tradisi mudik lebaran atau pulang kampung menjadi tradisi dalam merayakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.  Tiap tahunnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat yang mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pulang ke kampung halaman.

Mengutip siaran pers PT Jasa Marga (Persero) Tbk (29/04/2022) dilaman resminya, tercatat sebanyak 1.157.959 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 s.d H-4 Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 yang jatuh pada periode Jumat-Kamis (22-28 April 2022).

Istilah mudik mungkin sudah biasa didengar, tetapi apakah sobat KH tahu apa arti dan bagaimana sejarah mudik terjadi?

Tradisi Mudik Lebaran

Tradisi mudik di Indonesia berbeda dengan di Amerika dan Eropa, di mana kebanyakan warganya memilih pulang kampung saat perayaan Thanksgiving atau Natal.  Pada sebagian orang, mudik bukan hanya sebagai ajang untuk kumpul keluarga. Namun, mudik juga menjadi ajang untuk pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan. 

Dulu antara kata mudik dan lebaran tidak ada relevansinya, dalam bahasa Jawa ngoko kata mudik atau ‘mulih dilik’ memiliki arti ‘pulang sebentar saja’.

Dilansir khatulistiwahits.com dari berbagai sumber, Sabtu (30/04/2022) tradisi mudik sendiri adalah tradisi primordial, petani jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman kerajaan Majapahit, dulu para perantau pulang ke kampung halaman mereka untuk membersihkan makam para leluhurnya.

Sedangkan istilah mudik lebaran baru dikenal sejak 1970-an, dimana saat Jakarta menjadi kota yang berkembang secara pesat. Saat itu pula, sistem pemerintahan tersentral di Jakarta sebagai Ibu Kota dengan berbagai kemajuan lain dibanding kota lainnya.

Lebih dari 80% urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan, biasanya hanya akan dapat libur panjang ketika momen lebaran saja. Saat momen inilah yang dimanfaatkan oleh pulang ke kampung halaman dan momentum ini berkembang serta menjadi tradisi sampai saat ini.

Baca Juga: Lebaran 2022 Didepan Mata Emak-Emak Harus Siasati Kenaikan Harga Komoditi

Adanya program perusahaan serta pemerintah dalam mendukung tradisi mudik juga semakin meluas, selain itu media juga memiliki peran besar seperti pemberitaan prediksi arus mudik dan arus balik. Saat ini masyarakat dirasa sulit untuk meninggalkan tradisi mudik ini, ada beberapa hal yang membuat masyarakat merasa wajib untuk mudik.

Pertama, menjadi jalan untuk mencari keberkahan dengan silaturahmi bersama keluarga, kerabat serta tetangga. Selanjutnya, mudik dapat bertujuan untuk menunjukkan hasil dari keberhasilan seseorang kepada keluarga. Mudik juga menjadi momen berbagi kepada keluarga dan saudara. Sedangkan yang terakhir mudik menjadi acara liburan dengan pariwisata ke kampung halaman.

Lebaran dan mudik adalah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Mudik telah menjadi tradisi orang Indonesia saat Ramadan hampir berakhir. Mereka berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga dan handai taulan dikampung halamannya. Berlebaran bersama keluarga adalah momen yang ditunggu-tunggu setiap orang, terutama umat muslim. Momen yang merupakan wujud dalam merayakan kemenangan. 

Memang tidak dapat dipungkiri, penduduk kota-kota besar di Indonesia sebagian besar adalah orang perantauan. Faktanya, ternyata budaya mudik tidak hanya terjadi di Indonesia. Ada beberapa negara yang memiliki tradisi mudik.  Berikut 7 Negara yang dapat khatulistiwahits.com rangkum dari berbagai sumber.

7 Negara Selain Indonesia yang Juga Memiliki Tradisi Mudik Lebaran

  1. Arab Saudi

Tradisi mudik juga dilakukan warga muslim di Arab Saudi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mengingat negara ini mayoritas penduduknya adalah muslim, sudah bisa dipastikan perayaan menyambut hari kemenangan ini akan berlangsung meriah.

Biasanya, masing-masing daerah menggelar festival yang menampilkan pagelaran teater, pertunjukan musik, dan kesenian lainnya. Keluarga yang merantau akan pulang, sedangkan anggota keluarga yang tinggal di rumah akan mendekorasi rumahnya seindah mungkin dan menyiapkan aneka makanan khas Lebaran.

2. India

India adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia di bawah Tiongkok. Negara ini juga memiliki perayaan Lebaran yang meriah, meskipun jumlah umat muslimnya tergolong minoritas. Salah satu kemeriahan lebaran di India terasa saat mudik. Tetapi, arus mudik lebaran lebih kecil dibandingkan pada bulan Oktober hingga November. 

Saat itu, sebagian besar warga India akan merayakan “Festival of Lights alias Dilwali”. Perayaan ini meriahnya sama dengan perayaan Idul Fitri di negara-negara Islam. Warga India akan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman mereka.

Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia
Bukan hanya di Indonesia, tradisi mudik juga ada di Luar Negeri (Foto: MNC Media)

Pemandangan mudik di negara ini lebih heboh dibanding di Indonesia. Transportasi umum seperti kereta api akan penuh sesak hingga banyak warga yang bergelantungan di pintu, jendela hingga di atap kereta.

3. Korea Selatan

Di Korea Selatan, budaya mudik dilakukan saat Chuseok atau festival musim panas Hangawi, yang digelar di tengah musim gugur. Saat Chuseok, orang Korea biasanya melakukan ritual Charye dan Seongmyo. Mereka juga menghabiskan waktu bersama keluarga.

4. Malaysia

Negara tetangga yang masih serumpun ini juga memiliki tradisi mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sama seperti Indonesia, penduduk Malaysia mayoritas muslim. Sehingga, kemeriahaannya saat mudik lebaran sangat terasa. Mereka yang mudik adalah warga yang merantau ke kota untuk bekerja.

Bedanya Negara Jiran Malaysia tidak mengenal istilah mudik atau pulang kampung, melainkan istilah yang mereka gunakan adalah Balik Kampung.

5. Mesir

Negara Mesir yang juga salah satu negara berpenduduk muslim,  juga melakukan tradisi mudik. Namun perbedaannya mudik di Mesir tidak dilakukan saat Idul Fitri. Hal ini dikarenakan Idul Fitri dianggap hari raya kecil. Jadi tradisi mudik dilakukan saat hari besar lain.

6. Turki

Perayaan Idul Fitri di Turki dikenal dengan istilah Bayram. Saat berjumpa dengan sesama muslim selama lebaran, mereka akan saling mengucapkan salam “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Ketiganya memiliki arti yang hampir sama yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram.

Tujuan mudik di Turki adalah untuk bersilaturahim dengan keluarga atau kerabat lainnya dan berziarah. Berziarah di sana dilakukan secara besar-besaran, hal ini biasanya ditandai dengan adanya beberapa pasar bunga di beberapa daerah.

7. Tiongkok

Besarnya Jumlah penduduk Tiongkok yang saat ini mencapai lebih dari satu miliar jiwa. Hampir sekitar 18 juta penduduknya muslim. Penduduk muslim tersebut kebanyakan tinggal di Xinjiang dan Yunnan. Kedua kota itu selalu merayakan Lebaran secara meriah.

Tradisi mudik di Tiongkok tidak hanya berlangsung saat lebaran saja. Pulang kampung dengan arus yang paling padat terjadi pada saat perayaan tahun baru Tiongkok, yang dikenal dengan Imlek. Perayaan Imlek di Tiongkok jauh lebih meriah dibanding Hari Raya Idul Fitri.

Lihat Juga: ‘Bubbor Paddas’ Kuliner Lezat Khas Kalbar Ramaikan Ramadhan 1443H

Tradisi mudik lebaran memiliki banyak makna bagi umat muslim khususnya di Indonesia. Sukses di kota perantauan juga menjadi kebanggaan bagi keluarganya sendiri. Selain menjaga tali silaturrahmi dengan seluruh keluarga dan handai taulan. Semoga tradisi mudik lebaran tahun ini menjadi momentum dalam merayakan kemenangan bagi seluruh umat muslim seluruh dunia dan membawa keberkahan bagi umat lainnya.(DST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *