Example 160x600
Example 160x600
EkonomiNews

Jokowi Sebut Tahun 2023 Pasar Modal Masih Punya Prospek Menjanjikan

×

Jokowi Sebut Tahun 2023 Pasar Modal Masih Punya Prospek Menjanjikan

Sebarkan artikel ini
Jokowi
Example 468x60

KhatulistiwaHits.comPresiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini prospek pasar modal Indonesia masih sangat menjanjikan.

Melansir siaran pers presiden dilaman resminya, “Hal tersebut antara lain dilihat dari tingkat investor pasar modal Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi muda,” tulis laman presidenri.go.id

“Tadi saya senang mendapatkan informasi dari Ketua OJK, dari Menteri Keuangan bahwa investor di bursa kita sekarang ini 55 persen adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun, dan 70 persen adalah di bawah 40 tahun,” kata Jokowi dalam sambutan peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023, Senin (2/1/2023).

Mengutip siaran pers OJK, meskipun status PPKM telah dicabut, Presiden Jokowi berharap pelaku Pasar Modal diharapkan terus menjaga semangat dan optimisme untuk menapaki 2023 serta terus mengawal pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Akhir tahun 2022, PPKM telah dicabut. Ini bukan untuk gagah-gagahan tetapi karena memang sudah ada kajian selama 10 bulan terakhir yang menunjukkan kita telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan harapan dicabutnya PPKM ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih baik dari 2022,” kata Presiden.

Jokowi Sebut 2023 Tahun Ujian Ekonomi

Meski demikian, Jokowi menilai 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Presiden mengimbau semua pihak untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

“Optimisme tapi waspada dan hati-hati. Tantangan di tahun 2023, utamanya ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Kita berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di angka di atas 5 persen,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Awal Tahun Baru 2023 Sony Luncurkan Game Terbaru PS Plus

Dalam kesempatan sama, Jokowi menyampaikan pasar modal Indonesia pada 2022 memiliki capaian yang baik di tengah turbulensi ekonomi dunia.

“Kita juga patut bersyukur bahwa indeks di tahun 2022 itu mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara-negara lain yang mengalami penurunan yang sangat panjang,” ujar Jokowi.

Jokowi
Pembukaan BEI Januari 2023 (foto:setneg)

Jokowi menyebut di tengah ekonomi dunia yang berguncang, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia pada tahun 2022 tumbuh cukup besar yakni sebesar 15 persen hingga mencapai Rp 9.499 triliun.

“Ini juga bukan sebuah angka yang kecil, angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022,” tutur dia.

Presiden Jokowi menambahkan pada 2022 ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung dan sulit di kalkulasi ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di angka di atas 5 persen.

“Tahun 2022 dipastikan sudah di atas 5 persen tapi kita harap di tahun 2023 juga masih bisa di atas 5 persen,” pungkas Jokowi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya, menyampaikan kinerja perekonomian Indonesia yang dicerminkan dari kinerja Pasar Modal jauh lebih baik dibanding negara-negara di Eropa dan Asia. 

Mahendra menyampaikan bahwa prioritas dalam Pasar Modal Indonesia ke depan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas.

Menurutnya dengan kondisi yang positif ini diperkirakan peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus membaik di 2023. 

“Maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi indonesia. It’s all about investment, investment, investment. Kita harus menguatkan itu dan kita dorong momentumnya,” kata Mahendra.  

Dikesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan hadirnya Presiden Jokowi pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia dapat menyuntik semangat dan motivasi kepada pelaku pasar, self-regulatory organizations, dan seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka membangun integritas dan kredibilitas investor.

Jokowi
Sambutan Menkeu Sri Mulyani pada Pembukaan BEI 2023 (Foto:mediaasuransi)

“Tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi seluruh pihak baik di sektor keuangan maupun sektor lainnya. Pemerintah serta otoritas sektor keuangan akan menghadapi ujian berupa pengendalian inflasi, pencegahan resesi, pemilihan ekonomi pasca-pandemi, serta meningkatkan sumber pembiayaan jangka panjang yang perlu ditingkatkan,” kata Sri Mulyani.

Sri juga menyebutkan optimisme pemerintah terhadap daya tarik pasar modal Indonesia 2023, termasuk bagi investor pemula dan investor muda.(**KH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *