Example 160x600
Example 160x600
InspirasiLifestyle

Buku “Pasanganmu Bukan Seonggok Daging”, Cerita Curhatan Pasutri

×

Buku “Pasanganmu Bukan Seonggok Daging”, Cerita Curhatan Pasutri

Sebarkan artikel ini
Buku
Example 468x60

Khatulistiwahits–Kehidupan berumah tangga nan harmonis tentu merupakan idaman setiap orang. Menjadi pasangan suami-istri merupakan anugerah besar yang Tuhan berikan kepada manusia. Tentu sulit menjadi suami atau istri yang sempurna, sama sulitnya kita mencari pasangan hidup yang tanpa kekurangan.

Relasi suami-istri, tentu saja, tidak pernah sepi dari masalah. Persoalan kecil dan sepele, dapat berubah menjadi besar dan menakutkan bila suami atau istri salah merespons. Tapi yang jelas, pasangan kita bukanlah seonggok daging yang tidak berjiwa. Dia adalah sosok yang hidup dan mempunyai perasaan, yang karenanya butuh perhatian, kasih sayang, kehangatan dan kemesraan. Ketika semua yang dia butuhkan hilang dari dalam rumahnya, boleh jadi dia akan mencari di luar untuk pelampiasan, atau untuk memiliki sepenuhnya.

Melansir milenianews, (05/11/2023), Dwi Bagus MB dan Cica Karmila, mengabadikan pengalaman mereka menjadi teman curhat  suami atau istri yang bermasalah dalam bentuk buku. Judulnya cukup menggelitik, Pasanganmu Bukan Seonggok Daging. Isinya adalah ”peran sampingan” Mas Bagus dan Bunda Cica, begitu mereka biasa disapa, mendengarkan keluh-kesah pasangan yang sedang bermasalah. Padahal rumah tangga mereka juga bukan tanpa masalah.

Baca Juga: Inspirasi Jum’at: Meneladani Sifat Jujur dan Berkata Benar Rasulullah SAW

Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Bukunesia Yogyakarta ini, mulai rilis 26 Oktober 2023 lalu, dengan edisi yang sangat terbatas. ”Alhamdulillah sampai awal November ini, stok buku kami kurang dari 10 eksemplar,” kata Bagus menjelaskan, yang ditulis Milenianews.com.

Yang tak kalah menarik, pemberi endorsement  buku ini adalah para pendidik. Mulai dari pengajar PAUD, TK, sampai dosen perguruan tinggi. Karena, menurut keyakinan para penulis, mereka sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai kemuliaan akhlak, yang dengan itu anak didik mereka diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang baik, dan kelak dapat membina rumah tangga yang bahagia dan penuh keberkahan.(**)